Resensi

BAB IV
00.15 | Author: Mas Jafar

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Latar Belakang Objek

4.1.1. Profil Perguruan Tinggi-Provider D3 TKJ

Dalam rangka pemenuhan pendidikan jenjang perguruan tinggi di Subang yayasan Yudhistira mendirikan STMIK (Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer) Subang pada tahun 1999. STMIK Subang memiliki beberapa Program Studi yaitu Tehnik Informatika (S1), Manajemen Informatika (D3), dan Komputerisasi Akuntansi(D3). Visi dari STMIK Subang adalah.... Misi dari STMIK Subang adalah....

a. Sarana dan prasarana

1. Jumlah bangunan dan ruangan

Ruangan kepala STMIK : 1 ruang

Ruangan dosen dan staff : 1 ruang

Ruangan kelas belajar : 4 ruang

Lab komputer : 1 ruang

Ruang Vicon : 1 ruang

2. Fasilitas Lab komputer

PC (Personal Computer) : 20 unit

Server : 1 unit

Printer : 1 unit

3. Fasilitas penunjang lainnya

LCD Proyektor : 6 buah

Layar Proyektor : 2 buah

Kamera webcam : 2 buah

Perlatan vicon : 1 unit (Policom)

4. Fasilitas internet dan peralatan sharing network

Koneksi : Jardiknas dan Speedy (512 kbps)

AP hotspot : 2 buah

Kabel LAN : + 50 buah

5. Perlatan multicast

Antena parabola : 1 buah (Tanaka 6 feet)

Modem : 1 buah (Hughes HN7700)

Server : 1 unit (P4)

b. Pelaksanaan perkuliahan

Dalam sistem pendidikan dan pengajaran di Provider STMIK Subang, mahasiswa D3 TKJ melaksanakan perkuliahan hari Jum’at s/d Minggu dengan waktu 6 jam perkuliahan setiap hari efektifnya. Pelaksanaan pemakaian lab komputer 2 jam setiap hari dalam aktivitas perkuliahan.

4.1.2. Profil Peserta D3 TKJ Provider STMIK Subang

Mahasiswa program D3 TKJ merupakan hasil penyaringan dari seluruh mahasiswa yang mendaftar di 5 ICT (Information and Communication Technology) yang berada di beberapa wilayah sekitar subang yaitu ICT Kab. Subang, ICT Kab. Purwakarta, ICT Kab. Karawang, ICT Kab. Bekasi dan ICT Kota Bekasi. Mahasiswa tersebut kemudian mengampu di salah satu Program Studi yang ada di Provider STMIK Subang yaitu Manajemen Informatika sebagai tempat perkuliahannya.

4.2 Penyajian Data

4.2.1. Pelaksanaan D3 TKJ

Berdasarkan analisis data tentang pelaksanaan program D3 TKJ di Subang diperoleh data monitoring dan evaluasi sebagai berikut:

4.2.1.1. Hasil Interview

Berdasarkan hasil interview dengan ketua STMIK Subang pada tanggal 22 Februari 2009, maka bentuk kinerja pelayanan seamolec sebagai berikut :

a. Produk layanan

Mengenai produk layanan semolec tentang Sasaran mutu program pembelajaran terbuka dan jarak jauh, Isi materi program pembelajaran terbuka dan jarak jauh, Sistem penyampaian program pembelajaran terbuka dan jarak jauh, dan Manfaat dan penerapan program pembelajaran terbuka dan jarak jauh mendapat hasil sebagai berikut.

No.

Parameter

Kepentingan

Kepuasan

Produk Layanan

1

2

3

4

1

2

3

4

1

Sasaran mutu program pembelajaran terbuka dan jarak jauh

ΓΌ




ΓΌ




2

Isi materi program pembelajaran terbuka dan jarak jauh

ΓΌ




ΓΌ




3

Sistem penyampaian program pembelajaran terbuka dan jarak jauh

ΓΌ





ΓΌ



4

Manfaat dan penerapan program pembelajaran terbuka dan jarak jauh

ΓΌ




ΓΌ




Tabel. 1 Produk Layanan


b. Desain dan pengembangan pembelajaran

Mengenai Desain dan pengembangan pembelajaran tentang Aplikasi software (LMS) pembelajaran terbuka dan jarak jauh, Kemudahan mengakses informasi pembelajaran terbuka dan jarak jauh, dan Sistem evaluasi dan assesment pembelajaran terbuka dan jarak jauh mendapatkan hasil berikut.

No.

Parameter

Kepentingan

Kepuasan

Desain dan pengembangan pembelajaran

1

2

3

4

1

2

3

4

1

Aplikasi software (LMS) pembelajaran terbuka dan jarak jauh


ΓΌ




ΓΌ



2

Kemudahan mengakses informasi pembelajaran terbuka dan jarak jauh

ΓΌ




ΓΌ




3

Sistem evaluasi dan assesment pembelajaran terbuka dan jarak jauh

ΓΌ




ΓΌ




Tabel. 2 Desain dan pengembangan pembelajaran


c. Infrastruktur dan fasilitas

Mengenai infrastruktur dan fasilitas tentang Ketersediaan perangkat komputer, Kenyamanan penataan lingkungan belajar, Koneksi jaringan internet, dan Ruang kelas, ruang diskusi, perpustakaan dan auditorium mendapatkan hasil berikut.

No.

Parameter

Kepentingan

Kepuasan

Infrastruktur dan fasilitas

1

2

3

4

1

2

3

4

1

Ketersediaan perangkat komputer

ΓΌ





ΓΌ



2

Kenyamanan penataan lingkungan belajar

ΓΌ




ΓΌ




3

Koneksi jaringan internet

ΓΌ





ΓΌ



4

Ruang kelas, ruang diskusi, perpustakaan dan auditorium


ΓΌ




ΓΌ



Tabel. 3 Infrastruktur dan fasilitas pembelajaran


d. Sumber daya manusia

Mengenai Sumber daya manusia tentang Kompetensi dan keterampilan instruktur, Pengalaman dan latar belakang Instruktur, Kesesuaian materi dengan keahlian instruktur, dan Dukungan staf untuk memfasilitasi pembelajaran mendapatkan hasil sebagai berikut.

No.

Parameter

Kepentingan

Kepuasan

Sumber daya manusia

1

2

3

4

1

2

3

4

1

Kompetensi dan keterampilan instruktur

ΓΌ




ΓΌ




2

Pengalaman dan latar belakang Instruktur

ΓΌ




ΓΌ




3

Kesesuaian materi dengan keahlian instruktur

ΓΌ




ΓΌ




4

Dukungan staf untuk memfasilitasi pembelajaran

ΓΌ




ΓΌ




Tabel. 4 Sumber daya manusia pembelajaran



4.2.1.2. Kuisioner Program Teknisi Jardiknas bagi Mahasiswa

a. Kabupaten Subang

Berdasarkan analisis data monitoring dan evaluasi tentang manfaat program teknisi jardiknas diperoleh data dari 44 responden sebagai berikut :

· Jenis kelamin mahasiswa D3 TKJ

Pada grafik di bawah ini dapat dilihat perbedaan prosentase minat mahasiswa perempuan dengan mahasiswa laki-laki untuk menjadi teknisi komputer dan jaringan di Kabupaten Subang.

Grafik 1. Prosentase jenis kelamin mahasiswa

Grafik 1 menjelaskan tentang perbandingan antara minat mahasiswa laki-laki dengan mahasiswa perempuan untuk menjadi teknisi jardiknas. Dilihat ada 25 mahasiswa laki-laki dan 19 mahasiswa perempuan dari 44 responden. Jadi, ada selisih perbedaan jenis kelamin yang cukup kecil dari Kabupaten Subang untuk menjadi teknisi jardinas.

· Status sebelum mengikuti teknisi jardiknas

Pada grafik di bawah ini dapat dilihat status mahasiswa sebelum mengikuti teknisi jardiknas di Kabupaten Subang.

Grafik 2. Prosentase status mahasiswa sebelum mengikuti teknisi jardiknas

Grafik 2 menjelaskan tentang status mahasiswa sebelum mengikuti program teknisi jardiknas. Dilihat 22 mahasiswa (50%) sebelum mengikuti program adalah karyawan Tata Usaha, 10 mahasiswa (22,7%) baru lulus, 4 mahasiswa (9,1%) guru honorer, 3 mahasiswa (6,8%) menganggur dan bekerja lainnya, dan 2 mahasiswa (4,5%) sudah menjadi Teknisi. Hanya 4,5 % yang mampu menguasai teknisi komputer dan jaringan, Besar dimungkinkan mahasiswa berpotensi untuk meningkatkan kemampuan sebagai teknisi untuk kedepannya.

· SDM dan sarana institusi tempat magang

Pada grafik di bawah ini dapat dilihat SDM dan sarana institusi tempat magang mahasiswa D3 TKJ di Kabupaten Subang.

Grafik 3. Prosentase SDM dan sarana institusi tempat magang

TINGKAT

SD/MI

SLTP/MTS

SMU/MA

SMK

Lainnya

Jumlah Siswa

14312

10651

1905

1061

4190

Jumlah Guru

602

639

116

85

210

Jumlah Staf Admin

158

87

41

41

71

Jumlah Komputer

275

126

58

41

163

Jumlah Lab Komputer

31

7

9

14

8

Jumlah Teknisi

36

10

5

11

10

Grafik 3 menjelaskan tentang jumlah SDM dan sarana institusi tempat magang. Dilihat jumlah siswa 10-20 kali dari jumlah komputer, hasil diatas menjelaskan dari penggunaan komputer oleh siswa dalam jumlah banyak tidak sebanding dengan jumlah komputer yang ada, maka akan mempunyai prosentase kerusakan yang cukup rentan dikarenakan penggunaan satu komputer oleh bebarapa siswa, sedang jumlah teknisi yang ada di tiap-tiap tempat magang hanya berjumlah 10-20% saja. Mahasiswa D3 TKJ berperan dalam membantu untuk teknisi komputer dan jaringan pada tempat magang masing-masing.

· Perbadingan jumlah siswa dengan jumlah komputer

Pada grafik dibawah ini menjelaskan tentang perbandingan jumlah siswa dengan jumlah komputer.

Grafik 4. Prosentase perbandingan jumlah siswa dengan jumah komputer


Grafik 4 menunjukkan prosentase perbandingan jumlah siswa dengan jumlah komputer pada institusi tempat magang mahasiswa. Dari 1303 jumlah sekolah di Kabupaten Subang yang terdiri dari 1002 SD sederajat, 195 SMP sederajat, 67 SMA sederajat, dan 39 SMK sederajat dapat dilihat ada 11 sekolah (25%) mempunyai perbandingan 0:>60 siswa dengan komputer, 7 sekolah (15,9%) mempunya perbandingan 0, 0:10, 0:20 siswa dengan komputer, 3 sekolah (6,8%) mempunyai perbandingan 0:40 siswa dengan komputer, dan 2 sekolah (4,5%) mempunyai perbandingan 0:50 siswa dengan komputer. [1]

Perbandingan 0-0:30 didapat hasil 28 sekolah (>50%) yang memiliki sarana komputer dan bisa digunakan langsung untuk praktek siswa (one by one), perbandingan 0:>40 ada 17 sekolah (<50%)>

Sebanyak 1303 jumlah sekolah yang terdaftar di Kabupaten Subang, terpantau 44 sekolah hanya memiliki 44 teknisi yang ada atau sekitar 10% dari jumlah yang dibutuhkan, kekurangan dari jumlah sekolah yang ada yaitu 1259 sekolah yang belum terpantau dan ini harus diperhatikan lebih lanjut. Perlu pembenahan 90% lagi penambahan teknisi agar setiap sekolah yang terdapat sarana komputer mempunyai teknisi yang sesuai dengan jumlah komputer yang dimiliki sebagai wujud pembelajaran siswa nantinya dan sebagai pemantauan jaringan untuk WAN.

· Prosentase sambungan internet institusi tempat magang

Pada grafik dibawah ini dapat dilihat prosentase sambungan internet institusi tempat magang.

Grafik 5. Prosentase sambungan internet institusi tempat magang


Pada grafik 5 dilihat terdapat 24 responden (54,5%) dari institusi tempat magang belum memiliki koneksi internet, 8 responden (18,2%) memiliki fasilitas intenet dari Jardiknas, dan 12 responden (27,3%) menggunakan Speedy. Dari data diatas masih banyak sekolah/institusi tempat magang yang belum memiliki koneksi internet dan hal ini perlu pengkajian ulang untuk penambahan fasilitas internet yang dirasa sangat perlu sebagai penunjang pembelajaran pada siswa dan sebagai jejaring di wilayah kabupaten Subang.

Masih diperlukan bantuan lagi dari jardiknas atau pihak pendukung lainnya untuk memberikan fasilitas koneksi internet pada sekolah-sekolah yang belum memiliki sambungan internet, serta diperlukan juga penambahan teknisi komputer dan jaringan untuk melancarkan jalannya fasilitas penunjang tersebut.

· Prosentase bidang/program studi yang ditekuni untuk meneruskan D4/S1

Pada grafik dibawah ini dapat dilihat prosentase bidang/program studi yang ditekuni untuk meneruskan D4/S1

Grafik 6. Prosentase bidang/program studi yang ingin ditekuni


Pada grafik 6 diatas dilihat 43 mahasiswa (97,7%) mempunyai minat meneruskan perkuliahan D4/S1 untuk memperdalam tentang teknisi komputer dan jaringan, dan hanya 1 mahasiswa (2,3%) tidak ingin meneruskan tetapi ingin bekerja. Pilihan meneruskan jenjang lainnya selain pada pilihan yang tersedia yaitu di STMIK Subang-Teknik Informatika menjadi prosentase minat terbanyak bidang yang ingin ditekuni sejumlah 16 responden (36,4%), PENS ITS-Teknik Informatika menjadi pilihan kedua terbanyak sejumlah 15 responden (34,1%), ITB-Animasi sejumlah 6 responden (13,6%), PNJ-Edu Mobile Game sejumlah 3 responden (6,8%), ITB-Kultur Jaringan sejumlah 2 responden (4,5%), dan 1 responden memilih POLINEMA-Akuntansi.

· Prosentase sertifikat CISCO dan JENI yang diperoleh

Pada grafik dibawah ini dapat dilihat prosentase sertifikat yang diperoleh dari program D3 TKJ.

Grafik 7. Prosentase sertifikat CISCO dan JENI yang diperoleh


Pada grafik 7 diatas dapat dilihat prosentase sertifikat yang diperoleh selama menjadi mahasiswa D3 TKJ. Sebanyak 33 responden (75%) mendapat sertifikat Cisco 1, Cisco 2, Cisco 3 dan 11 responden (25%) tidak mendapatkan sertifikat Cisco 1, Cisco2, Cisco 3, serta 10 responden (22,7%) mendapat sertifikat Cisco 4 dan 34 responden (77,3%) tidak mendapatkan sertifikat Cisco 4.

Sebanyak 31 responden (70,5%) mendapatkan sertifikat JENI 1 dan 13 responden (29,5%) tidak mendapatkan sertifikat JENI 1, 12 responden (27,3%) mendapatkan sertifikat JENI 2 dan 32 responden (72,7%) tidak mendaptkan sertifikat JENI 2, serta 10 responden (22,7%) mendapatkan sertifikat JENI 3, JENI 4, JENI 5, JENI 6 dan 34 responden (77,3%) tidak mendapatkan sertifikat JENI 3, JENI 4, JENI 5, JENI 6.

Dari data di atas terlihat semua mahasiswa memiliki kemampuan menengah keatas dalam pemahaman jaringan yaitu mahasiswa yang mendapatkan sertifikat Cisco, dan banyak mahasiswa yang sudah memiliki tingkat penguasaan JENI dasar (basic).

· Prosentase manfaat program teknisi jardiknas

Pada grafik dibawah ini dapat dilihat prosentase manfaat program teknisi jardiknas.

Grafik 8. Manfaat program teknisi jardiknas

Pada grafik 8 dapat dilihat bahwa program teknisi jardiknas yang diselenggarakan oleh Biro PKLN bermanfaat, sebanyak 37 responden (84,1%) mempunyai pilihan bermanfaat dan 7 responden (15,9%) mempunyai pilihan tidak tahu.

4.2.1.1. Bagi pengembangan pendidikan jarak jauh di Indonesia

4.2.2. Permasalahan Pelaksanaan D3 TKJ

Dalam terciptanya program teknisi jardiknas ini akan ditemukan beberapa titik permasalahan yang sedikit menghambat dan diperlukan solusi untuk meluruskan jalannya program tersebut agar tercapai keadaan yang stabil. Sebagai wujud adanya SEAMOLEC disini membantu dalam memonitoring dan evaluasi program jardiknas, untuk itu SEAMOLEC mempunyai WPM (Wakil Penjamin Mutu) yang berada di provider pengikut program D3 TKJ sebagai pemantau langsung di lapangan. Berikut adalah kendala yang ditemui dan solusi untuk menghadapi permasalahan yang ada.

a.Kendala Pelayanan

· Provider Perkuliahan

Dalam waktu pembelajaran di provider STMIK Subang sering terjadi perbenturan jadwal perkuliah D3 TKJ dengan jadwal perkuliahan mahasiswa reguler. Sebagian dari mahasiswa mendapat kendala terbenturnya jadwal kuliah dengan jadwal magang dikarenakan absensinya pengajar dan harus diganti dengan hari lain. Jumlah dosen pengajar hanya 3 orang, ini juga menjadi kendala sebagai pengaturan jadwal perkuliahan mahasiswa angakatan 1 dan angkatan 2.

· Koordinasi Provider dan ICT Center

Sudah terjalin baik koordinasi antara provider dan ICT Center di semua wilayah. Selain jadwal perkuliahan di provider terdapat juga pembelajaran tambahan pada ICT Center dan jadwal perkuliahannya tidak terjadi benturan.

· Pelayanan ICT Center terhadap Mahasiswa D3 TKJ

Pelayanan dari ICT Center dirasa cukup memadai untuk mahasiswa. ICT Center menyediakan ruang praktek komputer dan ruang praktek jaringan untuk mahasiswa, selain mendapatkan materi para mahasiswa juga mendapatkan praktek jaringan sebagai penunjang penerapan di tempat magang masing-masing mahasiswa.

· Sekolah Tempat Magang

Selama program berjalan tidak ditemukan kendala pada tempat magang, layanan dan sarana di tempat magang sudah memadai.

· Institusi Tempat Magang

i. Dinas propinsi : 0% mahasiswa kab. Subang magang

ii. Dinas kabupaten : 14% mahasiswa kab. Subang magang

iii. Institusi lainnya : 86% mahasiswa kab. Subang magang

b. Solusi/Pemecahan Masalah

Pada tingkat lanjut telah disesuaikan jadwal perkuliahan agar tidak terjadi benturan perkuliahan dengan waktu magang dan jadwal mahasiswa reguler. Sistem perkuliahan yang ter-update­ melalui milis D3 TKJ untuk lebih memudahkan mahasiswa dalam melihat jadwal perkuliahan, ujian, dan praktek serta pengambilan tugas mingguan mahasiswa.

c. Potensi Kabupaten/Propinsi

Untuk wilayah kabupaten Subang mempunyai potensi yang sangat besar dalam peningkatan jumlah teknisi komputer dan jaringan, hal ini dikarenakan hanya terdapat sedikit teknisi dari sekian jumlah yang dibutuhkan. Untuk menanggapi hal tersebut perlu ditinjau lebih jauh bagaimana cara peningkatan SDM yang dibutuhkan tersebut.

Di provider telah terpasang multicast, yaitu alat penunjang untuk SEA EduNet. Dengan adanya hal tersebut menambah potensi STMIK Subang untuk peningkatan kapasitasnya menjadi 2, 3 hingga 5 kali dari standart yang ada menuju akses perguruan tinggi dan hal ini perlu dikaji lebih lengkap sehingga bisa konsisten.

d. Usulan Peningkatan yang akan datang

Perlu ditindak lanjuti mengapa program teknisi jardiknas angkatan ke-3 ditiadakan, hal ini sangat berpengaruh besar terhadap 1259 sekolah dari 1303 sekolah yang belum terpantau. Perlu ditambahkan juga untuk teknisi jaringan pada wilayah dinas kabupaten/kota Subang kurang memadai dan masih diperlukan lagi sumber daya manusia yang siap pakai untuk menghadapi era globalisasi yang semakin maju.


[1] Review data dari NPSN Jardiknas 2009.






Domain gratis

CO.CC:Free Domain