
Keberhasilan implementasi tersebut terbukti di lapangan minyak Jambi, Limau dan Tanjung. Selain meningkatkan faktor recovery, kata Dirut, metode ini telah mampu meningkatkan produksi minyak secara signifikan.
Berdasarkan data BP Migas dikatakan bahwa tingkat kesuksesan (success ratio) kegiatan eksplorasi di Indonesia adalah sekitar 40-50%. Sementara itu, papar Dirut, tingkat kesuksesan Pertamina pada periode 2000-2003 sekitar 44-63%.
Sebagai acuannya Pertamina Unit Refinery III mengeluarkan Produk BBM baru dengan nama PRF (pertamina Racing Fuel). Bahan bakar ini dilaunching untuk memenuhi kebutuhan kegiatan otomotif khususnya balap. Ini telah di uji coba oleh salah satu pembalap internasional Rifat sungkar di Kawasan bundaran Jaka Baring Palembang tanggal 11 Februari 2009 Kemarin. Bahan bakar yang dibuat dengan campuran dengan hasil polymerisasi dan gas ini memiliki oktan 100 sehingga torsi dan power yang dihasilkan dapat lebih maksimal. berbeda dengan dulu bila para pembalap selama ini membeli bahan bakar khusus ke Sheel dengan harga 70 ribu perliternya, sedangkan PRF ini hanya akan di jual 35 ribu perliternya, BBM jenis ini baru akan di launching 11 Desember 2009 nanti.
Sebagian besar masyarakat didunia ini mencintai olahraga otomotif.

Dengan adanya inovasi dan peningkatan mutu bahan bakar diharapkan nantinya PERTAMINA bisa menjadi pelopor minyak terbaik diajang otomotif. Diharapkan dengan Kerja Keras Adalah Energi Kita yang nantinya, PERTAMINA bisa menjadi lebih berkualitas dimata dunia.
link -> pertamina