Resensi

BAB I
22.37 | Author: Mas Jafar

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada awal tahun 2006 Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) membangun suatu jaringan berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK), dikenal sebagai Wide Area Network (WAN), untuk kepentingan meningkatkan koordinasi lembaga dan pemerataan akses pendidikan di seluruh wilayah Indonesia, yaitu Jejaring Pendidikan Nasional (Jardiknas). Jaringan tersebut menghubungkan kantor pusat Depdiknas dengan kantor-kantor Dinas Pendidikan Provinsi, kantor-kantor Dinas Pendidikan Kab./Kota, Information and Communication Technology (ICT) Center, dan sekolah-sekolah.

Untuk menjaga, merawat, dan memperbaiki Jardiknas perlu disiapkan tenaga-tenaga teknis yang memiliki kompetensi bidang TIK khususnya komputer dan jaringan. Berawal dari alasan tersebut, melalui program Beasiswa Unggulan, Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri (PKLN) Depdiknas melakukan rintisan program Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh (PTJJ) jenjang Diploma-III bidang Teknik Komputer dan Jaringan, atau disebut PTJJ-D3TKJ, melalui pemberian bantuan beasiswa kepada staf/pegawai/karyawan di lingkungan Dinas Pendidikan Provinsi, Dinas Pendidikan Kab./Kota, ICT Center, dan sekolah.

Perekrutan teknisi TKJ diawali dari usulan sekolah kepada Dinas Pendidikan Kab./Kota kemudian dilanjutkan kepada Dinas Pendidikan Provinsi. Di sisi lain Dinas Pendidikan Provinsi mengusulkan daftar perguruan tinggi di dalam wilayah provinsi yang relevan/cocok untuk menyelenggarakan PTJJ-D3TKJ kepada Biro PKLN. Selanjutnya Biro PKLN yang akan menyetujui dan menetapkan daftar perguruan tinggi yang layak sebagai Provider/Penyeleggara PTJJ-D3TKJ. Tahap berikutnya Provider menyeleksi usulan teknisi dari Dinas Pendidikan Provinsi dan menetapkan sejumlah diantaranya yang memenuhi kriteria sebagai mahasiswa PTJJ-D3TKJ. Pada tahun 2006 telah ditetapkan kurang lebih 53 Universitas/Insitut/Politeknik/Sekolah Tinggi sebagai Provider PTJJ-D3TKJ dan sampai dengan saat ini (tahun 2009) telah tergabung sejumlah 69 Provider dengan jumlah keseluruhan mahasiswa sekitar 13.000 orang.

Seiring dengan perkembangan, pada bulan Februari 2008 di lakukan penandatanganan nota kesepahaman antara Kepala Biro PKLN Depdiknas dan Direktur SEAMOLEC (Southeast Asian Ministers of Education Organization Regional Open Learning Centre), sebagai pusat pengembang dan capacity builder dalam open and distance learning di regional Asia Tenggara, agar dapat melakukan suatu monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan PTJJ-D3TKJ yang telah dan sedang berjalan.

Atas dasar kepercayaan Biro PKLN melalui nota kesepahaman tersebut, SEAMOLEC menyiapkan program monitoring dan evaluasi yang komprehensif atas PTJJ-D3TKJ yaitu Hybrid Learning for Indonesian Computer Technician atau disingkat HiForce. Diharapkan program yang telah terlaksana dapat mengambil kesimpulan yang obyektif dan memberikan rekomendasi positif dan inovatif atas pelaksanaan dan keberlanjutan sistem pendidikan PTJJ pada umumnya dan secara khusus pada PTJJ-D3TKJ.


1.2 Maksud dan Tujuan

Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Program HiForce ini dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran efektifitas aplikasi Program D3TKJ yang telah dijalankan di salah satu perguruan tinggi yang telah mengikuti program D3 TKJ.

Sedangkan tujuan dari kegiatan monitoring dan evaluasi ini adalah:

1. Mensinkronkan pelaksanan PTJJ-D3TKJ dengan standar open and distance learning (ODL) SEAMOLEC.

2. Memanfaatkan sistem jaringan Southeast Asia Edication Network (SEA-EduNet) sebagai media dan sarana pemerataan, sinkronisasi, dan koordinasi terkait materi dan data perkuliahan PTJJ-D3TKJ.

3. Meningkatkan dan memeratakan kualitas Provider PTJJ-D3TKJ melalui pembentukan kelompok bersama pengembang kurikulum dan silabus yang dikoordinir oleh Provider berakreditasi terbaik.

Membantu Provider dalam meningkatkan pemerataan dan perluasan akses pendidikan tinggi kepada masyarakat melalui PTJJ.


1.3 Rumusan Masalah

Sehubungan dengan latar belakang seperti yang diuraikan sebelumnya dan untuk peningkatan mutu pendidikan, maka penulis mencoba menguraikan rumusan masalah sebagai berikut :

1. Sejauh mana kesiapan provider STMIK Subang dalam menyelenggarakan Program HiForce.

2. Bagaimana desain penyelenggaraan Program HiForce yang efektif.

3. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi keberhasilan penyelenggaraan Program HiForce.

4. Apa masalah-masalah yang muncul dalam penyelenggaraan Program HiForce.

5. Bagaimana meningkatan kapasitasnya menjadi 2, 3, bahkan 5 kali dari standart yang ada.

6. Bagaimana tanggapan dan daya beli masyarakat di Kabupaten Subang.

7. Bagaimana penempatan/penghargaan gelombang I dan II D3 TKJ.

8. Bagaimana perbandingan kompetensi mahasiswa D3 TKJ dengan mahasiswa Reguler.


1.4 Batasan Masalah

Batasan uraian masalah dalam monitoring dan evaluasi program HiForce :

a. Penelitian potensi ini dilakukan hanya pada Provider STMIK Subang yang mencakup wilayah Kab. Subang, Kab. Purwakarta, Kab. Karawang, Kab. Bekasi dan Kota Bekasi berikut potensinya.

b. Peneliti hanya berkonsentrasi tentang pengembangan potensi pendidikan jarak jauh serta perkembangan di Provider STMIK Subang.


1.5 Sasaran

Sasaran yang ditargetkan dalam kegiatan monitoring dan evaluasi ini adalah penyelenggara program D3 TKJ, dengan berfokus pada salah satu perguruan tinggi yang berada di Indonesia yang mengikuti program D3 TKJ yang diselenggarakan oleh Biro PKLN, yaitu STMIK Subang.


1.6 Hasil Yang Diharapkan

Hasil yang diharapkan dari monitoring dan evaluasi di perguruan tinggi-perguruan tinggi tersebut diatas adalah terlaksananya:

1. Pengisian instrumen evaluasi dan wawancara terhadap mahasiswa peserta program D3 TKJ di salah satu perguruan tinggi yang telah mengikuti program D3 TKJ yaitu STMIK Subang.

2. Pengisian instrumen evaluasi dan wawancara terhadap pengelola program D3 TKJ di salah satu perguruan tinggi yang telah mengikuti program D3 TKJ yaitu STMIK Subang.

3. Pengisian instrumen evaluasi dan wawancara terhadap kinerja pelayanan SEAMOLEC oleh salah satu perguruan tinggi yang telah mengikuti program D3 TKJ yaitu STMIK Subang.

4. Terpantaunya data sekunder sebagai pendukung instrument dan hasil wawancara pada poin 1 sampai poin 3.


1.7 Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi

Kegiatan ini dilaksanakan dari tanggal 16 Januari 2009 sampai dengan 16 April 2009. Dengan melaksanakan evaluasi dan wawancara sebagai instrument pendukung langsung kepada WPM (Wakil Penjamin Mutu) SEAMOLEC, staf pengajar dan pengelola D3 TKJ di salah satu perguruan tinggi yang telah mengikuti program D3 TKJ yaitu STMIK Subang.

This entry was posted on 22.37 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 komentar:

Domain gratis

CO.CC:Free Domain