BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Penentuan Peserta Sasaran Monev
Pada tahun anggaran 2006, Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri (PKLN) Depdiknas melalui program Beasiswa Unggulan melakukan rintisan program Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh (PTJJ) jenjang Diploma-III bidang Teknik Komputer dan Jaringan, atau disebut PTJJ-D3TKJ, melalui pemberian bantuan beasiswa kepada staf/pegawai/karyawan di lingkungan Dinas Pendidikan Provinsi, Dinas Pendidikan Kab./Kota, ICT Center, dan sekolah.
Perekrutan teknisi TKJ diawali dari usulan sekolah kepada Dinas Pendidikan Kab./Kota kemudian dilanjutkan kepada Dinas Pendidikan Provinsi. Di sisi lain Dinas Pendidikan Provinsi mengusulkan daftar perguruan tinggi di dalam wilayah provinsi yang relevan/cocok untuk menyelenggarakan PTJJ-D3TKJ kepada Biro PKLN. Selanjutnya Biro PKLN yang akan menyetujui dan menetapkan daftar perguruan tinggi yang layak sebagai Provider/Penyeleggara PTJJ-D3TKJ. Tahap berikutnya Provider menyeleksi usulan teknisi dari Dinas Pendidikan Provinsi dan menetapkan sejumlah diantaranya yang memenuhi kriteria sebagai mahasiswa PTJJ-D3TKJ. Pada tahun 2006 sampai dengan saat ini (tahun 2009) telah tergabung sejumlah 69 Provider salah satunya adalah STMIK Subang dengan total mahasiswa 150 orang.
Untuk melihat efektifitas program yang tersebut, pihak penyelenggara perlu melaksanakan monitoring dan evaluasi. Monitoring dan Evaluasi program D3TKJ tahun 2009 ini dilaksanakan dari tanggal 16 Januari sampai dengan tanggal 16 April 2009 dengan mengambil sasaran peserta di STMIK Subang yang merupakan salah satu dari lima regional dan delapan zona. SEAMOLEC mempunyai WPM (Wakil Penjamin Mutu) dengan tujuan untuk pelaksanaan monev disalah satu zona dimana perguruan tinggi penyelenggara program D3 TKJ berada.
Pembagian regional dan zona 1 tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
Zona | Provinsi | No | Nama Provider | Waktu dan Tempat pelaporan monev |
Zona 1 DKI-JABAR-BANTEN | DKI Jakarta | 26 | Universitas Negeri Jakarta | Jakarta Feb. 2009 |
| 27 | Politeknik Negeri Jakarta | ||
| 28 | ISTN Jakarta | ||
Jawa Barat | 29 | STMIK IKMI Cirebon | ||
| 30 | STMIK Tasikmalaya | ||
| 31 | Politeknik Negeri Sukabumi | ||
| 32 | STMIK Subang | ||
| 33 | Poltek TEDC Bandung | ||
| 34 | VEDCA Cianjur | ||
| 35 | IPB Bogor | ||
| 36 | STMIK AMIK Bandung | ||
| | | ||
Banten | 37 | Universitas Sultan Ageng Tirtayasa |
3.2 Fokus Monitoring dan Evaluasi
Monitoring dan evaluasi dilaksanakan dengan responden mahasiswa, kepala perguruan tinggi dan pihak pengelola ICT Center, dengan berfokus pada:
1. Untuk mahasiswa peserta D3 TKJ
a. Pertanyaan untuk menilai staf pengelola
b. Pertanyaan untuk menilai dosen pengajar program D3 TKJ
c. Pertanyaan untuk menilai sarana dalam perkuliahan
2. Untuk pengelola/kepala D3 TKJ, pertanyaan lebih difokuskan kepada pelayanan fasilitas dari pihak penyelenggara.
3. Untuk pengelola ICT Center, pertanyaan diajukan tentang persiapan program D3 TKJ dan komunikasi dengan provider penyelenggara.
3.3 Teknik Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi
Monitoring dan evaluasi dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. WPM memperkenalkan diri kepada perguruan tinggi penyelenggara dan menyampaikan maksud kehadirannya (untuk memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan program D3 TKJ).
2. WPM melakukan pertemuan dengan provider untuk melakukan monitoring dan evaluasi dengan cara: menyampaikan instrumen dalam bentuk angket untuk dijawab dan dilanjutkan dengan wawancara berkaitan dengan program D3 TKJ.
3. WPM melakukan pelaporan dengan SEAMOLEC yang kemudian akan diteruskan kepada pihak penyelenggara sebagai hasil riset di lapangan untuk pengembangan akses mutu pendidikan di perguruan tinggi melalui pendidikan jarak jauh.
3.4 Pengolahan Data
Data yang berhasil dikumpulkan kemudian ditabulasi dan dihitung score perolehannya. Data yang tidak sesuai dengan kondisi riil setelah dilakukan konfirmasi silang (antara mahasiswa – dosen/provider atau tidak didukung data sekunder) dinyatakan gagal dan score 0 atau sama dengan abstain.
Selanjutnya data yang telah teruji dihitung dan dijumlah. Hasil penjumlahan tersebut kemudian diprosentase dengan membandingkan jumlah maksimal yang dapat. Secara ringkas nilai efektifitas pelaksanaan Program D3 TKJ dirumuskan sebagai berikut: Score diperoleh/ score maksimal X 100%
Hasilnya: 0 s.d 20,99% dinyatakan sangat tidak memuaskan, 21,00% s.d 39,99% dinyatakan tidak memuaskan, 40,00% s.d. 59,99% cukup baik, 60,00% s.d. 79,99% baik, dan di atas 80 % dinyatakan sangat baik.
3.5 Main Map
0 komentar: